![Lorenzo Di Silvestri Lorenz10](https://i.servimg.com/u/f81/13/71/56/25/lorenz10.jpg)
PROFIL Top Rising Star No.25: Lorenzo De Silvestri
Bek Lazio ini tak perlu menunggu lama untuk menarik perhatian Laziale dan dicalonkan menjadi penerus alami Alessandro Nesta sebagai calon kapten di masa depan dan GOAL.com Indonesia pun memasukannya dalam daftar Top 25 Rising Stars 2009.
Lorenzo De Silvestri - Lazio - Serie A (Grazia Neri)
Lorenzo De Silvestri - Lazio - Serie A (Grazia Neri)
Nama Lengkap : Lorenzo De Silvestri
Tempat, Tanggal Lahir : Roma, 23 Mei 1988
Tinggi Badan : 185 cm
Posisi Utama : Bek kanan
De Silvestri umumnya bermain sebagai bek kanan, dengan tipikal bek sayap modern yang rajin naik ke pertahanan lawan dan menggunakan kecepatan serta kebugarannya untuk kembali membantu pertahanan.
Pelatih Lazio Delio Rossi berhasil memperbaiki aspek teknik serta taktik bek muda tersebut, yang membuatnya menjadi salah satu pemain paling berbakat di generasinya, setidaknya menurut daftar 50 pemain paling berbakat 2007 versi majalah World Soccer.
Gelandang Napoli Andrea Russotto menjadi satu-satunya orang Italia lain yang masuk daftar pada tahun itu.
Masa kecil
Seperti kebanyakan pesepakbola Eropa lainnya, ketertarikan dalam sepakbola dimulai dari usia anak-anak. "Sejak saya masih kecil, impian saya adalah bermain sepakbola, tapi ayah saya tak mengizinkannya. Ia ingin saya berenang, atletik, ski, atau kegiatan lain yang butuh pengorbanan, " kata De Silvestri, seperti dikutip Channel 4.
Tetapi, impian mengalahkan segalanya. De Silvestri mengaku, "Baginya (ayahnya), tak ada pengorbanan di sepakbola. Saya tetap melakukan apa yang ia inginkan dan melakukannya dengan baik, bahkan saya juara kompetisi ski, tetapi pada akhirnya saya pergi dan bermain sepakbola dengan teman-teman saya."
Penolakan Roma
Pada akhirnya, ayahnya menyerah pada keinginan anaknya, dan membawanya pada klub pertamanya Romulea pada usia 12 tahun. Dari sana ia mendapat kesempatan untuk ikut masa percobaan dengan klub elit ibukota Italia.
Menariknya, serupa seperti Ryan Giggs yang ditolak Manchester City saat masih belia, kini giliran Roma yang tak menghargai bakat De Silvestri. "Giallorossi menolak saya. Mereka membuat keputusan dan saya harus menerima itu. Akhirnya itu lebih baik, karena itu memperbolehkan saya datang ke Lazio dalam lingkungan dimana orang menghargai saya."
Karir Lazio dan timnas Italia
Setelah sukses di tim yunior Lazio, De Silvestri masuk ke tim senior Biancocelesti pada musim 2006/07. Namun sebelumnya, De Silvestri tampil pertama kali untuk tim senior dalam Piala Intertoto 2005 pada usianya yang masih 17 tahun. Debutnya di kompetisi Italia terjadi setahun kemudian saat mencetak gol keempat dalam kemenangan 4-0 atas Rende di Coppa Italia.
Dan akhirnya, pada 22 April 2007, De Silvestri menjejakkan kakinya di Serie A Italia saat menjadi pengganti lawan Fiorentina, dan kemudian main sejak awal pertandingan dalam pertandingan kedua terakhir musim itu lawan Parma di Olimpico.
Musim lalu, De Silvestri mulai berjaya di tim inti Aquilotti, termasuk saat berhasil menjaga ketat sayap Belanda Arjen Robben di Liga Champions saat menghadapi Real Madrid. Dan musim ini, bergabungnya Stephan Lichtsteiner dari Lille pada akhir musim membuatnya harus puas dengan tujuh penampilan di Serie A.
Di timnas, De Silvestri telah tampil dalam semua level tim yunior, dan bahkan sempat menjadi kapten tim U-17, namun sayangnya, tim Azzurri senior masih belum dapat ditembus. De Silvestri pun ambil bagian pada Olimpiade Beijing 2008, saat ia dipanggil pelatih Pierluigi Casiraghi.
Terima kasih dan dedikasi
Tentang karirnya yang cepat menanjak ini, De Silvestri menambahkan, "Meskipun saya mulai terlambat, saya melakukan segala sesuatu dengan cepat. Saya belajar banyak dari pelatih Delio Rossi, sementara saya juga harus berterimakasih pada ayah saya karena saya mendapat keuntungan dari fisik saya, dan ini berkat aktifitas olahraga yang ia bantu saat saya kecil."
De Silvestri juga terkenal dekat dengan seorang DJ dan fans Lazio Gabriele Sandri, yang ditembak mati oleh polisi pada 11 November 2007. Gol De Silvestri ke gawang Napoli di Coppa Italia pada 19 Desember 2007 pun ia dedikasikan untuk arwah sahabatnya itu.
Di Luar Lapangan
Kecemerlangan De Silvestri ternyata tak hanya terlihat di lapangan hijau. Ia juga menjadi mahasiswa jurusan hukum dan tak takut menyuarakan pendapatnya.
"Untuk menjadi pesepakbola top, anda harus punya motivasi, kerendahan hati, dan pendidikan, yang sangat berharga jika tak lebih berharga dari fisik yang bagus dan kemampuan taktik dan teknik di lapangan," pikir De Silvestri.
"Impian saya adalah menjadi pemain inti di tim nasional dan lari dari gambaran sebagai seorang pemain yang tak mampu berinteraksi dengan orang lain, yang tak tahu bagaimana berbicara, dan hidup dalam kandang yang memisahkannya dengan komunitas tempat ia tinggal," janji De Silvestri.